Pasca Rockstar membuat kejutan melalui paket downloadable
Undead Nightmare untuk
Red Dead Redemption, sepertinya makin banyak developer yang percaya diri mengangkat status makhluk
undead mengerikan tersebut. Apalagi
Resident Evil
yang dianggap pertama kali mempopulerkan konsep game survival melawan
zombie, kini justru berusaha mengusir rutinitas dengan memasang
jenis-jenis musuh baru dalam seri kelimanya. Melihat tanggapan positif
atas beberapa game bertema survival tersebut, kesimpulannya ternyata
memang makhluk undead seperti zombie adalah komoditi yang bagus untuk
dijual.
Salah satu yang mencoba berkutat dengan zombie adalah Techland, developer Polandia yang terkenal lewat
Call of Juarez, dan baru-baru ini
nail’d. Sejak 2007 lalu mereka telah memulai pengembangan
survival horror berjudul
Dead Island. Saat itu mereka mengenalkan
Dead Island
sebagai game survival, dengan setting pulau tropis,gameplay
first-person yang non linear dengan setting yang terbuka, serta
pertarungan fokus jarak dekat (bahkan melee atau
hand-to-hand)
yang realistik. Ceritanya, sepasang suami istri yang hendak berlibur,
pesawatnya jatuh sehingga mereka terdampar di sebuah pulau. Pengembangan
game tersebut berlangsung lambat, hingga terakhir terdengar kabarnya
pada 2009, dan kemudian Techland menutup rapat arus informasi
Dead Island.
Untungnya pengembangan terus berlanjut, dan minggu lalu mereka
memberikan update melalui sebuah trailer keren, yang banyak dipuji
sebagai trailer game terbaik hingga kuartal pertama 2011 ini. Dari demo
playable dan penjelasan developer, tidak banyak yang berubah. Namun
justru arahnya lebih jelas. Bisa dibayangkan pengembangan karakter ala
Borderlands dengan setting pulau tropis
Just Cause 2, dipadu gaya gameplay kekacauan zombie yang cukup menegangkan dari
Left 4 Dead, bahkan juga ditambah iming-iming banyak selingan sidequest seperti
Fallout 3, plus pengembangan senjata “memadukan apa saja yang ada di depan mata” seperti pada
Dead Rising 2.
Well, menggabungkan banyak sumber bisa saja menghasilkan suatu produk
baru yang bagus. Namun semoga ada identitas khusus untuk
Dead Island.
Sedangkan publishernya sendiri menyebutnya sebagai “first-person zombie
slasher action RPG.” Selain itu, unsur survival benar-benar ditekankan.
Terutama makanan dan obat, bakal menjadi faktor krusial yang tidak
boleh sembarangan dikonsumsi. Dan tidak seperti tipikal game zombie yang
lain, senjata api juga diminimalkan di sini.
Dead Island bakal melanjutkan ketegangan kita dalam menghadapi zombie...
Impresi dari melihat demo
Dead Island adalah
grafisnya yang sangat halus dan mendetail, baik dari desa yang kecil
hingga tampilan kota yang besar bisa dijelajahi – walaupun ada beberapa
bagian tempat yang hanya bisa dijangkau setelah menyelesaikan suatu misi
dalam story utamanya. Game yang bakal dirilis untuk X360, PS3 dan PC
pada akhir tahun 2011 ini dibangun menggunakan versi terbaru Chrome
Engine, yaitu seri 5. Kamu yang pernah memainkan
Call of Juarez: Bound in Blood dan
nail’d pasti familiar dengan output engine tersebut, yang unggul karena fitur render dan elemen physic. Nah, melalui
Dead Island ini, kita bisa merasakan bagaimana update engine tersebut dalam Chrome Engine 5.
Menantang zombie dengan peralatan berat mungkin sudah biasa, namun
jika sepanjang permainan yang dibutuhkan justru adalah senjata melee,
plus elemen RPG di dalamnya, itu baru di tengah mewabahnya genre
sub-genre action adventure yang mengajukan zombie sebagai lawan untuk
selamat. Memang makin penuh saja pilihan game zombie akhir-akhir ini,
namun saya rasa
Dead Island cukup berpotensi dengan penyegaran (dan campur aduk ciri khas game lain) yang ditawarkan. (
Ura)
Settingnya di Pinggiran Indonesia
Pulau tropis sepertinya belum terjamah sebagai setting game survival zombie...
Dead Island mengambil setting awal di sebuah hotal Royal Palms
Resort, dalam wilayah fiksi yang disebut Banoi, dan secara geografis
merupakan wilayah Papua New Guinea, alias Papua Nugini dalam bahasa
kita. Techland lebih terbuka daripada Avalanche Studios dan Eidos.
Mereka hanya menyebutkan setting
Just Cause 2 adalah pulau
fiksi Panau di Asia Tenggara. Digunakannya banyak istilah bahasa
Indonesia, namun tulisannya menggunakan alfabet Thailand, serta secara
demografi tidak jelas. Area di dekat Timur Tengah (pulau tropis yang ada
gurunnya… hehe!), yang penduduk berbahasa Indonesia dengan menggunakan
alfabet Thailand.
Ok, lewat dengan
Just Cause 2. Di awal
Dead Island
karaktermu bangun di suatu malam selepas pesta, dan disambut dengan
kekacauan karena serangan zombie. Demo playable yang diberikan developer
minggu lalu adalah misi pertama dalam game, sekaligus menjadi tutorial.
Karakter terjebak di sebuah gubuk pantai di dekat hotal, bersama
manusia (normal) lainnya yang ketakutan karena zombie. Satu orang
kemudian memohon padamu untuk keluar dan membantu seseorang yang
sendirian kerepotan dikepung zombie. Karakter pun memungut sebuah pipa
dan berjalan keluar.
Pakai pipa besi untuk melawan zombie... atau benda apa pun yang ada di sekitarmu
Mengenai setting
Dead Island, yang memang tidak jauh dari
Indonesia… semoga saja tidak ada cerita rekaan, kalau ternyata sumber
infeksi zombie itu dari wilayah di Baratnya. Bisa-bisa terulang lagi
nanti, kasus protes yang menyinggung ras tertentu, karena masalah
setting utama
Resident Evil 5.
Gado-gado Itu Enak Lho!
Secara gameplay,
Dead Island menyajikan setting dunia terbuka, alias
open world yang populer melalui
Grand Theft Auto dan
The Sims. Game dimainkan melalui sudut pandang
first person, dengan empat pemain bisa bekerjasama secara koperatip, seperti pada
Left 4 Dead – bahkan kamu bisa jump-in atau out dari dan ke permainan online dengan mudah.
Fokusnya adalah pertarungan melee, menggunakan senjata kustomisasi serta elemen RPG untuk pengembangan karakter. Makin bergaya
Boderlands, ada sistem
experience dan
skill tree
bagi karakter. Entah itu mengayunkan senjata lebih cepat, hingga
gerakan berlari… wajar kan, mereka manusia normal, yang perlu
penyesuaian. Apalagi seiring menghadapi banyak side-quest ala
Fallout 3 nantinya, yang sepertinya memerlukan syarat khusus dari hasil pengembangan karakter.
Ada zombie spesial yang gerakannya lebih cepat dari biasanya...
Kamu juga dilarang sembarangan mengayunkan senjata, karena dibatasi
oleh stamina. Jika stamina habis, karakter perlu istirahat dan menunggu
untuk bisa menyerang kembali. Juga telah dikonfirmasikan, bakal ada
zombie “special” yang lebih kuat (dan lebih cepat gerakannya) dari versi
standarnya. Dan walaupun memang disediakan senjata api dalam game,
seperti dalam
Dead Rising, fokus utamanya tetap serangan melee.
Entah itu menggunakan pipa besi, parang besar, sekop, tongkat pemukul,
bahkan potongan batang pohon pun boleh kamu ayunkan untuk mempertahankan
diri. Setiap senjata juga memiliki daya tahan. Dan bakal rusak. Jadi
kamu perlu cari senjata lain, atau memperbaiki senjata tersebut.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, menggabungkan fitur banyak
game… dan konsep gado-gado seperti ini juga yang pertama. Dan terbukti
banyak juga yang diterima… Yang penting kan ”bumbu” olahan Techland pas
dan diterima oleh gamer!
Bukan Manusia Biasa
Xian Mei siap menghadapi para undead... namun dia sendiri juga kebal terhadap infeksi zombie.
Sejauh ini sudah dikonfirmasikan empat karakter playable dalam Dead Island.
Mereka adalah Xian Mei (seorang pegawai hotel), Logan (peselancar), Sam
B (mantan rapper) dan Purna. Keempatnya masuk dalam kategori Hero, dan
menurut Techland mereka kebal terhadap infeksi zombie – hal ini belum
dijelaskan sebabnya. Hmm… mungkin saja mereka menjadi basis dari sistem
pengembangan karakter game ini. Walaupun belum dijelaskan, bisa jadi
setiap karakter memiliki skill spesial dan keahlian menggunakan senjata
tertentu. Baru satu yang lebih detail pengenalannya, yaitu Xian Mei,
yang saya tunjukkan dalam screenshot.
Pilih-pilih Targetnya…
Ada unsur emosional yang coba dibangun developer melalui cerita utamanya...
Semua zombie dalam game ini memiliki komposisi otot dan daging
tersendiri pada tubuh mereka. Dan itu artinya, mereka juga mampu
menerima serangan dengan dampak yang berbeda, bergantung dari kekuatan
karakter dan senjata. Ditambah dengan developer yang mengatakan bakal
ada sistem damage real-time. Bisa jadi, kamu bisa menarget bagian tubuh
tertentu untuk sekadar melumpuhkannya.